Review Novel “Sunshine Becomes You” Karya Ilana Tan




"Sunshine Becomes You" adalah novel Ilana Tan yang pertama kali aku baca (Late read). Gara-garanya mau difilm-kan, dan tayang tanggal 23 Desember 2015 nanti (Wah dua hari lagi dooonng). Dan aku mulai baca bulan November lalu.

Berdasarkan cerita dari teman, cerita novelnya sih biasa aja, malah bagusan empat novel sebelumnya yang tentang empat musim. Dan setelah aku baca, secara garis besar ceritanya tentang Hate and Love gitu.

Pada mulanya Alex Hirano membenci Mia yang telah membuat tangannya harus diperban dan tidak bisa bermain piano lagi. Sebagai bentuk tanggung jawabnya, Mia menawarkan diri menjadi pembantu Alex sampai tangannya sembuh. Pada mulanya Alex bersikap sangat dingin pada Mia, suka memerintah sekehendak hatinya.

Pada bab 7, Alex mulai menaruh perhatian ketika pertama kali melihat Mia menari balet di Juilliard. Namun Alex masih tetap saja dingin. Tapi karena terlalu sering bersama, lama-lama Alex menjadi ketergantungan pada Mia. Ia menjadi gelisah dan tidak bisa berbuat apa-apa ketika Mia meninggalkan apartemen Alex selama beberapa hari.

Perhatian Alex pada Mia semakin bertambah ketika ia mengetahui Mia memiliki penyakit jantung. “Ada sedikit masalah dengan jantungku. …” (miris rasanya).

Dan setelah perban dilepas, giliran Alex yang memperlakukan Mia secara istimewa, mengajak ke pesta, mengajak makan malam, menyuruh jangan terlalu memaksakan diri, memberi boneka Teddy Bear yang super besar. Dan lagi-lagi semakin perhatian. “Kamu tidak apa-apa?”, “Kamu terlihat pucat”.

Alex terlihat tidak suka ketika tahu bahwa Mia pernah suka dengan Aaron, teman sekelasnya dulu. Apalagi Ray Hirano (sang adik) juga secara terang-terangan menyukai Mia. Intinya lumayan cemburu gitu lah, padahal cemburu adalah tanda cinta. Tapi Alex yang cool memang bisa mengatasinya secara dewasa.

Dan orang yang paling setia menemani Mia saat dirawat dirumah sakit adalah Alex. Ia rela menunggu Mia meskipun Mia sempat melarangnya untuk bertemu. Dan ternyata memang Alexlah orang yang menginspirasi Mia untuk tetap melanjutkan hidup sampai sisa umurnya saat itu. Semua bisa diketahui melalui video record yang Mia tinggalkan untuk Alex sebelum dia pergi. (Hiks hiks)

Begitulah inti ceritanya. Alur ceritanya sederhana dan biasa sih. Aku juga merasa biasa-biasa aja membaca bab pertama sampai setengahnya. Tapi sempat menangis juga waktu membaca tiga bab terakhir.

Di sini Ilana Tan banyak memberikan deskripsi dan narasi jadi harus bersabar ketika membaca, meskipun kadang bikin bosan juga sih hehe. Apalagi waktu membaca isi video record-nya Mia yang sempat bikin capek dan lelah karena saking panjangnya. Tapi di sisi lain, Ilana Tan juga banyak berinteraksi dengan pembaca. Seperti mengajak pembaca menebak-nebak tentang cerita salah satu karakter. Dan memang ini adalah karakteristik dari novel Ilana Tan.

Ilana Tan juga banyak memberitahu cerita melalui deskripsi dan narasi. Jadi tidak banyak kejutan selama cerita berlangsung. Tapi inilah yang membuat alur cerita terlihat mengalir apa adanya, natural, dan tidak terlalu banyak kebetulan.

Pokoknya, ini cerita bukan sekadar tentang perjalanan cinta seorang pianis dan penari balet. Tapi tentang bagaimana cara bersikap dewasa dalam menyikapi masalah, cara bertanggung jawab, dan cara mengerti, memahami, serta menyayangi seseorang. Dan yang paling mengena adalah cara mengisi sisa hidup untuk hal-hal yang bermanfaat. Seperti Mia yang tetap berjuang menjadi penari meskipun mempunyai kelainan jantung, dan mengajar tari untuk anak-anak meskipun harus keluar dari Dee Black Dance Company.

Well, sekian review dari aku. Next tinggal nonton filmnya aja yang diperanin sama Herjunot Ali, Nabilah JKT48, dan Boy William.

Ini dia trailer filmnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini