Syair Pembuka pada Novel Supernova

Bagi penggemar Novel Supernova karya Dee Lestari pasti tahu kalau di setiap awal cerita terdapat syair pembuka. Bisa dibilang sih seperti prolog. Tapi apa pun itu, simak syair-syairnya sebagai berikut...

1. Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh

Engkaulah gerbang pertama yang meruntuhkan
gerbang tak berujungku mengenal hidup.
Engkaulah tetes embun pertama yang menyesatkan
dahagaku dalam cinta tak bermuara.
Engkaulah matahari Firdausku yang menyinari
kata pertama di cakrawala aksara.

Kau hadir dengan ketiadaan. Sederhana dalam ketidakmengertian.
Gerakmu tiada pasti. Namun aku terus di sini.
Mencintaimu.

Entah kenapa.

2. Akar

Engkaulah gulita yang memupuskan segala batasan
dan alasan.
Engkaulah petunjuk jalan menuju palung
kekosongan dalam samudra terkelam.
Engkaulah sayap tanpa tepi yang membentang
menuju tempat tak bernama, tetapi terasa ada.

Ajarkan aku
Melebur dalam gelap tanpa harus lenyap
Merengkuh rasa takut tanpa perlu surut
Bangun dari ilusi, tap tak memilih pergi

Tunggu aku
Yang hanya selangkah dari bibir jurangmu

3. Petir

Engkaulah kilatan cahaya yang menyilaukan segala jejak dan bayang
Engkaulah bentangan siar yang menjembatani jurang antarduka mencinta dan bahagia terdera
Engkaulah terang yang kudekap dala gelap saat Bumi bersiap diri untuk selamanya lelap

Andai kau sadar arti pelitamu.

Andai kau lihat hitamnya sepi di balik punggungmu.

Tak akan kau sayatkan luka demi menggarisi jarakmu dengan aku

Karena kita satu.

Andai kau tahu.

(catatan dini hari di satu taman yang banyak banci)

4. Partikel

Engkaulah keheningan yang hadir sebelum suara
Engkaulah lengang tempatku pulang

Bunyimu adalah senyapmu
Tarianmu adalah gemingmu

Pada bisumu, bermuara segala jawaban
Dalam hadirmu, keabadian sayup mengecup

Saput batinku meluruh
Tatapmu sekilas dan sungguh
Bersama engkau, aku hanya kepala tanpa rencana
Telanjang tanpa kata-kata

Cuma kini
Tinggal sunyi

0 komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini