Review Novel 'If I Stay' Karya Gayle Forman

Novel “If I Stay” karya Gayle Forman sudah diangkat ke dalam film layar lebar pada tahun 2014, sementara novelnya sudah terbit tahun 2009. Well, setelah nonton filmnya di tahun 2014, gue baru niat baca novelnya di tahun ini. Di google memang sudah banyak yang me-review novelnya. Berhubung gue udah baca, nggak ada salahnya kan gue juga turut meramaikan review-nya. Ini dia review novel “If I Stay” versi gue.

Secara keseluruhan novel ini mengambil tema tentang kehidupan sehari-hari seorang remaja, di mana ia berkedudukan di dalam keluarganya maupun dalam kehidupan sosialnya. Cerita utama dalam novel ini berkutat pada kehidupan Mia, gadis cellis yang tumbuh di keluarga pecinta musik yang penuh kasih sayang. Serta kehidupan percintaannya dengan Adam si bintang rock, vokalis band indie yang sedang naik daun di Portland. Dan juga kehidupan dengan sahabatnya, Kim, yang selalu setia melalui hari-hari sekolah bersamanya.

Cerita dan konflik dalam novel ini sebenarnya sederhana, tidak terlalu rumit, logis, dan mengalir apa adanya. Sebuah kecelakaan tragis tak terduga menimpa keluarga Mia. Mom, dad, dan adiknya tidak mampu bertahan. Sedangkan Mia masih bisa bertahan, namun dalam keadaan koma. Ruhnya keluar dari tubuh Mia, namum ia bisa melihat jasadnya sendiri, merasa, meraba (tidak bisa menembus dinding seperti hantu pada umumnya), dan berpikir. Bahkan bisa memutuskan sesuatu, yaitu memilih tinggal atau pergi. Dalam kehidupan nyata, hal ini bisa saja terjadi. Ketika seseorang mengalami koma, sebenarnya ia masih bisa mendengar dan merasa, hanya saja kondisi tubuhnya terlalu lemah untuk bisa membuka mata.

Alur yang digunakan dalam novel ini adalah alur campuran, yaitu menggunakan dua sisi kehidupan Mia. Kehidupan Mia saat beberapa jam setelah terjadi kecelakaan, dan kehidupan sehari-hari Mia sebelum kecelakaan.

Bisa dikatakan Gayle Forman mampu menceritakan keseluruhan hidup Mia. Ia benar-benar begitu mendalami dan mampu mendeskripsikan perasaan Mia. Bagaimana Mia kecil pertama kali jatuh cinta pada cello, hingga perjuangan orang tuanya membelikan cello baru dan memberi les khusus. Bagaimana Mia merasa aneh dan berbeda di antara anggota keluarga, hingga ia menganggap itu bukan masalah yang berarti. Juga cerita mengenai masa muda orang tua Mia, dan keakraban mereka dengan para kerabat, serta kakek dan nenek. Ikatan batin yang kuat dan magis antara Mia dan Teddy. Serta awal mula persahabatan antara Mia dan Kim. Juga kisah percintaan Mia dengan Adam.

Setting cerita setelah insiden kecelakaan banyak memperlihatkan suasana rumah sakit, ruang ICU, bahkan lorong-lorong rumah sakit secara detail ketika Adam dan Kim mencari pakaian dokter untuk menyamar. Dan loby rumah sakit.

Jangan hanya mencari ending atau kejutan dalam cerita. Karena tidak akan menemukan keduanya. Tapi baca dengan sabar dan hayati bagaimana perasaan Mia. Serta pesan yang disampaikan oleh cerita. Bagaimana seseorang mengambil pilihan dalam hidup dengan mempertimbangkan segala hal agar ia tetap bisa bertahan hidup dan bagaimana ia akan menjalani hidup. Over all ceritanya oke banget lah…

0 komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini