Lost to Find #2 (From ‘Demian’ Novel by Hermann Hesse)

Novel Demian masih karya Hermann Hesse terbit tahun 1919 dan masih kategori novel filosofi, yaitu tentang cerita masa muda Emil Sinclair dalam pencarian jati diri serta perkembangan psikologinya.

Dalam novel Demian, Emil Sinclair kecil adalah seorang murid laki-laki yang berasal dari keluarga baik-baik, dan penuh kehangatan. Namun dia sendiri merasa berbeda dengan keluarganya, dunia yang penuh dengan cahaya. Ia merasa seharsusnya berada di dunia yang gelap dan penuh hal-hal buruk.

Sinclair kecil memiliki hasrat ingin diterima oleh pergaulan. Saat pertengahan liburan ia mulai bermain dengan Franz Kromer, anak laki-laki yang mempunyai perangai buruk. Sinclair memulai pertemanan dengan membuat cerita bohong, yang ia yakini Kromer akan menyukai cerita itu dan menganggap dirinya gagah. Sayangnya Kromer dan teman-temannya mulai memanfaatkan cerita bohong Sinclair. Kromer pun menakuti Sinclair dengan ancaman, dan Kromer sering menggoda dengan membuat siulan di sekitar Sinclair. Sinlclair ketakutan hingga pura-pura sakit agar tidak pergi sekolah dan bertemu Kromer. Sinclair juga memberi upeti agar Kromer tidak melaporkan pada polisi atau keluarganya.

Masalah Sinclair dan Kromer mereda ketika ia bertemu dengan murid baru bernama Max Demian. Seorang murid yang berbeda dari anak-anak pada umumnya. Dia memiliki perawakan yang dewasa dan aura kejantanan. Akhirnya Mereka berdua berteman. Sinclair pun menjadikan Demian sebagai panutan karena Demian sering memberi mimbingan dan petunjuk-petunjuk.

Ketika beranjak dewasa, Sinclair semakin jarang bertemu Demian, setelah selama sekolah Demian bercerita kisah Cain and Abel (Kabil dan Habil), mereka bertemu kembali di gereja dan Demian banyak bicara mengenai The God and The Devil, dan di bar saat Sinclair sedang mabuk karena banyak minum wine. Sinclair kembali ditinggal oleh Demian. Dan Sinclair yang tanpa Demian, ia menjadi pemabuk, kasar, semakin tidak mempunyai aturan karena ia memutuskan untuk tidak tinggak di rrumah, Sinclair yang bertemu Beatrice dan jatuh cinta, Sinclair yang mengalami mimpi adsurb, Sinclair yang melukis burung gagak yang ia sadari sebagai cerminan dari dirinya sendiri, Sincalir yang tanpa sengaja melukis wajah Demian dan sosok perempuan, dan pencarian Sinclair terhadap Abraxas.

Pencarian Sinclair terhadap Abraxas membawanya ke sebuah gereja. Ia bertemu seorang pianis bernama Pistorius, yang  memiliki nasib sama dengan Sinclair. Pistorius itu anak seorang pastur, dan ia memutuskan keluar dari hidup keluarganya dan memilih jalan hidupnya sendiri.  Akhirnya Pistorius memberi tahu apa sebenarnya Abraxas itu dan membawa Sinclair pada sebuah pencerahan.

Setelah lulus SMA, akhirnya Sinclair bertemu Demian dan bertemu Frau Eva, ibu Demian, seseorang yang ada di dalam mimpinya. Sinclair mencintai Frau Eva dengan segenap hatinya. Baik Frau Eva maupun Demian meyakinkan Sinclair untuk percaya pada mimpinya, dan mempunyai pendirian. Setelah beberapa saat, Demian harus meninggalkan Sinclair lagi, dengan memberikan ciuman dari Frau Eva yang dikirim melalui Demian. Ketika Sinclair bangun keesokan paginya dan bercermin, yang ia lihat adalah gambar dirinya yang sudah menemukan dunia terangnya sendiri.

Intinya, rasa akan kehilangan itu membuat Demian menjadi diri sendiri dan percaya akan mimpinya.
I recommend this book for you guys. Yang aku tulis ini tidak ada apa-apanya, aku hanya mencoba menyalurkan betapa aku sangat menyukai karya Hermann Hesse. 

Herman Hesse sendiri merupakan seorang penyair, novelis, dan pelukis berkebangsaan Jerman-Swiss. Pada tahun 1946 Hesse menerima Nobel Kasusastraan. Karya terbaik Hesse yang terkenal lainnya yaitu Stephen Wolf, Siddhartha, dan The Glass Bead Game yang mengeksplorasi kisah pencarian spiritual individu.

Novel Demian ini termasuk novel berat karena mengandung gagasan cerita yang dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran filosofi, tentang pemberontakan dalam diri seseorang yang dipengaruhi oleh pemikirannya sendiri. Apalagi Hesse memang seseorang yang penuh dengan spiritual, dibuktikan ketika ibunya adalah seorang misionaris. Novel ini akan membuat  pembacanya juga akan berpikir lebih dalam untuk memahami gagasan cerita. Apalagi saya sendiri membaca versi bahasa Inggris yang membuat saya benar-benar menguras otak. Pembawaan bahasanya juga sangat berbobot dan mengalir begitu saja. Saya rasa ini seperti mantra sihir, karena kata-katanya begitu memikat saya sebagai pembaca. Jadi seperti itulah novel Demian.

I don’t care with any theory to breakdown what the story mean kayak blog sebelah. I just enjoy the story. And I always like the way Sinclair amazed to Demian.

I kept glancing toward Demian whose face held a peculiar fascination for me…, I couldn't say that he made a favorable impression on me…, his manner too provocatively confident, and his eyes gave him an adult expression…, etc.”


“I saw Demian's face and I not only noticed that it was not a boy's face but a man's; I also felt or saw that it was not entirely the face of a man either, but had something feminine about it, too. Yet the face struck me at that moment as neither masculine nor childlike, neither old nor young, but somehow a thousand years old, somehow timeless, bearing the scars of an entirely different history than we knew; animals could look like that, or trees, or planets--none of this did I know consciously, I did not feel precisely what I say about it now as an adult, only something of the kind. Perhaps he was handsome, perhaps I liked him, perhaps I also found him repulsive, I could not be sure of that either. All I saw was that he was different from us, he was like an animal or like a spirit or like a picture, he was different, unimaginably different from the rest of us…, etc.”

Lost to Find #1 (From ‘Siddhartha’ Novel by Hermann Hesse)

Novel Siddhartha karya Hermann Hesse terbit tahun 1922, dan merupakan kategori novel fiksi, nonfiksi, human science, dan filosofi. Well, novel ini masih kategori novel filosofi yang intinya tentang pencarian jati diri individu.

Novel ini menceritakan Siddhartha yang merupakan anak seorang Brahman, keluarga bangsawan yang sangat religius dan dihormati. Ia menjalani kehidupan berdasarkan ajaran agama, menjadi panutan, memberi ketenteraman dan pencerahan bagi rakyat jelata. Tapi sebenarnya ia merasa hampa. Ia pun pergi ke dalam hutan dalam misi menjadi seorang Samana atau kalau dalam Islam menjadi seorang Sufi. Untuk menjadi Samana dia harus meninggalkan rumah, keluarga, teman (termasuk meninggalkan Govinda yang sama-sama ingin menjadi Samana pula), dan semua kesenangan dunia lainnya. Di dalam hutan ia melakukan meditas,i menyatu dengan alam, memakai kain yang merupakan pakainnya, dan makan hanya jika diperlukan. Hingga akhirnya ia benar-benar mencapai Samana.

Namun, tiba-tiba ia memutuskan keluar dari hutan dengan bantuan seorang perahu, mengejar dunia fana, hingga ia kehilangan ke-Samana-annya. Di kehidupan dunia fananya, Siddhartha bertemu Kamala seorang pelacur, menjadi seorang saudagar kaya, mempunyai rumah yang mewah dengan beberapa pelayan, menjadi seorang penjudi, pemabuk. Hingga akhirnya ia kehilangan semua masa kejayannya sebagai manusia fana, menjadi seseorang yang bangkrut, tak memiliki rumah, teman, tak ada pelayan, bahkan tak memiliki pakaian maupun uang. Intinya hidup Siddhartha adalah sebuah sansara.

Dalam hati Siddhartha masih mengingat bahwa ia dulu seorang samana. Ia ingat bagaimana ia keluar dari hutan, dan ia pun kembali ke hutan dengan menemui tukang perahu. Dalam perjalanan menyeberang danau ia takjub kepada tukang perahu yang ternyata masih mengingat Siddhartha yang dulu adalah samana. Siddhartha memutuskan untuk belajar dari tukang perahu, hingga ia bertemu dengan anak laki-laki hasil hubungan dengan Kamala yang sudah meninggal. Siddhartha pun melepas sang anak laki-laki karena kehadiran Siddhartha tidak pernah diterima.

Siddhartha pun menjadi tukang perahu menggantikan tukang perahu sebelumnya yang berniat menjadi Samana seperti Siddhartha dulu. Dan sebuah kata ‘OM’ yang dilantunkan Govinda menyadarkan Siddhartha dari keterpurukannya. Akhirnya Siddhartha kembali terlahir menjadi orang suci, yang Govinda sadari bahwa Siddhartha terlahir menjadi Budha.

Well, begitulah singkat ceritanya.

Betapa Siddhartha yang selalu melepas dan kehilangan semua kemapanan dan kesenangan hidup, mempelajari dan mengambil hikmah di setiap babak kehidupan, bahkan ia banyak belajar dari alam, hingga ia menemukan dirinya menjadi orang yang suci. Pemberontakan yang dilakukan Siddhartha ketika telah mencapai Samana bukan semata-mata tanpa hikmah. Itu adalah bagian dari proses tentang kesadaran diri. Untuk melakukan sebuah kesadaran seseorang juga perlu membuat kesalahan kan? Setelah itu ia akan benar-benar mengerti jati dari sebuah kesalahan.

Novel Siddhartha ini penuh dengan perjalanan spiritual, mungkin bisa dijadikan pedoman juga untuk hidup kita. Bahwa materi yang bersifat keduniaan sebenarnya tidak banyak memberi arti, karena pada akhirnya materi itu juga akan ditinggalkan nantinya. Ini membuat saya sadar akan hidup sederhana dan tidak terlalu mengagungkan materi.


That’s all. And I recommend this book for you.

‘Spring Day’ from You Never Walk Alone BTS’ Album

Dini hari (10/02/17) dapat notice dari channel di Youtube yang aku follow. Paginya langsung stream on. Baru lima jam rilis langsung mendapat sekitar 5 juta viewer, dan lima hari setelah perilisan melonjak menjadi 18 juta viewer dan mendapat 1M like. First impression I heard and watch this, there are something fresh and not dissapointed enough.

Lagu Spring Day yang liriknya ditulis oleh Rap Monster dan Suga ini bercerita tentang kehilangan seseorang yang dicintai hingga ia merasa kesepian, dan ia  merindukan kebersamaan. Kebersamaan itu sulit dilakukan seperti dahulu kala karena sekarang mereka saling terpisah.

Lagu Spring Day sendiri memang berbeda dari lagu BTS sebelumnya. Aliran lagu hiphop alternatif yang menjadi aliran BTS ini dipadukan dengan musik elektronik, dan musik British Rock. Makanya lagu ini memang terdengar berbeda, segar, dan kemungkinan lebih banyak diterima oleh masyarakat luas, buktinya lagu ini sudah memasuki Top 10 iTune US. Kata Rapmon, mereka memang berkarya untuk musik yang trendi. Apalagi mereka menulis lagu-lagunya sendiri dan berpartisipasi aktif dalam pembuatan album. Jadi musik mereka bisa disesuaikan dengan keinginan sendiri dan keinginan masyarakat.

Dalam lagu ini, JHope tidak mendapat banyak bagian. Ia hanya mengisi backsound vokal Jin, Jimin, dan Jungkook. This is also make the song sounds different. JHope yang biasanya mengisi bagian rap, kali ini muncul dengan vokal yang tak kalah bagus dari para dongsaengnya.

MV Spring Day mengangkat setting musim salju yang segera berakhir dan mulai menyambut musim semi. Berdasarkan beberapa kode/ teori yang ada di dalam mv, alur cerita bisa dilihat dari berbagai versi. Jadi antara neti yang satu dengan nati yang lain bisa memiliki hasil review yang berbeda. Dan mv ini juga sebenarnya menceritakan kisa perjalanan BTS hingga sekarang.

MV diawali dengan Taehyung yang berada di peron kereta api kemudian berjalan menuju tengah rel, berlutut seolah sedang menunggu kedatangan kereta, dan membaringkan kepala di rel dengan tatapan putus asa. Di sorot mata Taehyung terdapat bayangan kereta dan peluit kereta pun berbunyi sebagai tanda kereta sedang menuju ke arahnya. Tapi apa yang terjadi? Aku rasa Taehyung memang sedang menunggu kematian. Apalagi Taehyung sempat hilang di beberapa scene kebersamaan member.

V berbaring di tengah rel kereta

Jimin dengan wajah pucat duduk sendiri di pinggir pantai dan memandang ke arah lautan yang tampaknya sedang pasang.  Ia memungut sepasang sepatu tali warna biru laut (berbeda dengan yang Jimin pakai). Pada endingnya, ia menggantung sepatu tali lain warna putih di ranting pohon, dan pada scene sebelumnya Jimin meletakkan sepatu putih itu di tempat laundry di sampingnya. Jimin juga sempat melambaikan tangan seakan mengajak seseorang pergi ke suatu tempat dengan senyum misterius.

Nah scene ini konon ada kaitannya dengan Tragedi Tenggelamnya Kapal Sewol di Seoul 16 April 2014. Kebanyakan penumpang kapal tersebut adalah siswa SMP yang sedang dalam perjalanan wisata ke Pulau Jeju. Dua puluh lima korban tewan dan 270 korban hilang dalam tragedi tersebut.

Jadi ceritanya sepatu-sepatu yang dipegang Jimin adalah sepatu milik korban  huh? (Mendadak merinding)


Jimin membawa sepasang sepatu di pinggir pantai

Jungkook duduk di kursi penumpang kereta seorang diri dalam perjalanan menuju I don’t know, somewhere out there maybe. Pandangannya sendu menuju luar jendela kereta yang ada di sisinya. I think he feels so lonely, without friends that he used to traveled together. Jungkook tidak menyadari akan bayangan Rap Monster yang lewat di lorong kereta, dan Jungkook juga sempat tiba-tiba kaget ketika kereta dengan cepat melintasi terowongan gelap.

Kookie tidak menyadari bayangan Momon

On the other scene, Jungkook berdiri sendiri di sekitar komidi putar yang sudah usang dan bertuliskan ‘You Never Walk Alone’. Tulisan itu sangat berlawanan dengan kenyataan bahwa dirinya sedang sendirian di bawah puing bangunan komidi putar itu. Dan lagi Jungkook berlari melewati lorong kereta, masuk ke Omelas, tempat laundry, kemudian diikuti oleh enam member lain (without Teahyung). Mereka mengejar kereta yang melintas dengan cepat melewati terowongan (and you have to notice that Jungkook in that train). Saat itu pula Jungkook yang ada di dalam kereta terlihat kaget, ia dan Rapmon kemudian menunduk sedih. Is that something happen, mengingat Taehyung sedang jalan di tengah rel?

Jungkook berdiri sendiri di antara puing komidi putar

Kookie shock's look

Jin berdiri sendiri di dalam gedung bertingkat, ia mendongak ke atas ke arah tangga dengan tatapan kosong. Di tangga itu menyimpan memori masa lalu dengan lima member lain tanpa Taehyung (silakan hitung kalau tidak percaya) yang sedang menaiki tangga. Jin juga mengaitkan jari-jari tangannya hingga membentuk persegi panjang. Hal sama juga dilakukan oleh Taehyung saat di atas ranjang. Tampaknya ada hubungan antara mereka. Saat di tempat laundry Jin menatap mesin cuci yang sedang bekerja dengan tatapan kosong (pose ini persis dengan Jin saat di mv Blood, Sweat, and Tears).

Jin's no sense view

Rap Monster berdiri di gerbong kereta yang sepi, ia berjalan menelusuri setiap lorong gerbong, lalu keluar gerbong. Ia pun menuju motel yang bertuliskan ‘Omelas’. Ketika Rapmon membuka pintu, at glance ada kenangan saat member memberi kejutan birthday party. Dan dengan dengan tatapan no sense, Rapmon, Suga, dan JHope berdiri di depan Omelas. Rapmon mengenakan sepatu putih yang nampaknya itu adalah sepatu yang ada di tempat laundry di sebelah Jimin, lalu digantung di pohon. Scene selanjutnya adalah korek api tibatiba mati saat dipegang Jungkook. Itu berarti Rapmon meninggal dan menjadi hantu eh?

Momon di lorong kereta mengenakan sepatu putih

Berdasarkan teori, tulisan ‘Omelas’ itu simbol dari cerpen klasik-filosofi berjudul ‘The Ones Who Walks Away from Omelas’ karya Ursula K. Le Guin tahun 1973. Cerpen ini bercerita tentang sebuah kota bernama Omelas yang masyarakatnya hidup penuh kebahagiaan dan kedamaian. Namun di sudut kota tersebut ada seorang anak kecil yang hidup sengsara dan membuat sebagian masyarakat tidak tahan dengan keadaan itu. Mereka kemudian meninggalkan Omelas dan semua kesenangan yang ada. Cerpen ini tidak memiliki plot, hanya deskripsi-deskripsi kota dan masyarakat, serta simbol-simbol dan makna yang ada di dalamnya (yang penasaran silakan baca sendiri cerpennya).

Simbol 'Omelas'

Suga duduk tak berdaya di antara tumpukan pakaian yang menggunung. Dengan pencahayaan yang gelap, yang membuatnya tampak sangat sedih dan putus asa.

Suga tampak putus asa di antara tumpukan pakaian

JHope duduk di atas gerbong kereta yang sedang berjalan mengejar senja. Duduk di atas kereta yang sednag berjalan tentu sangat berbahaya. Ia membawa origami berbentuk pesawat, ia lalu menerbangkannya bersama angin.

JHope duduk di atas kereta yang sedang berjalan

Di sini terlihat bahwa mereka tidak lagi memiliki gairah untuk berpesta. Mereka seakan memiliki wajah pucat seperti hantu, lemah dan tak berdaya. Bahkan korek api yang digunakan untuk menyalakan lilin sempat beberapa kali padam. Sehingga pesta itu menjadi tampak suram.

Pesta tanpa gairah

At the end mereka secara lengkap kembali bersama mengikuti jejak jimin, berjalan menuju satu pohon yang daunnya sudah gugur dan siap menyambut musim semi.

Menyambut musim semi

Shoes belongs to dead person

Itu juga memberi kesan mereka sedang mengenang sesuatu karena sepatu milik orang meninggal yang digantung oleh Jimin. And I guess kalau Taehyung dan Rapmon yang berperan jadi orang yang dikenang itu deh, dibuktikan dengan hilangnya Taehyung dan Rapmon di scene kebersamaan member.

Hilangnya Taehyung yaitu saat kejutan pesta ulang tahun Rapmon, saat member menaiki tangga, di salah satu scene saat mengejar kereta bersama Jungkook, dan saat di tempat laundry. Bahkan Rapmon ikut hilang saat di tempat laundry. Sesaat setelah Jimin memungut sepatu, kemudian berganti scene Taehyung dan Rapmon tertawa berdua. Dan setelah Jin memberi tatapan kosong pada mesin cuci, scene juga berganti keceriaan Taehyun dan Rapmon tertawa. The other side, Jungkook nampaknya pihak yang terhubung dengan Rapmon, sementara Jin pihak yang tegubung dengan Taehyun.

Momon's Sureprize Birthday Party without Taehyun

Lima member menaiki tangga tanpa Taehyun 
How can I know? karena Jin melakukan sign yang sama dengan Taehyun

Nah kan nggak ada Taehyun

 Hanya berlima nih?

Memory of Taehyun and Momon

 Kookie connected to Momon

Jin connected to V

Btw untuk MV-nya mengingatkan daku dengan MV Run, ada beberapa bagian yang terlihat mirip. Saat mereka party, kemudian kembali ke kenyataan bahwa mereka sedang sendirian. Terus yang scene lari-lari bareng, gerbong kereta, terus ada kereta jalan. Kemudian lambang kupu-kupu di celana Taehyung juga sama dengan lambang kupu-kupu di kartu remi di mv RUN.

Butterfly sign on V's pants

Actually I don’t really care about theory. Rasanya melelahkan memecahkan teori BTS dan mencari benang merah dengan semua kode yang ada di dalam mv-nya. Tapi lama-lama penasaran juga dan nggak nyangka bisa sampai sini.

Hmm… over all suka, baik itu mv atau lagunya, secara ini grup memang skillnya bagus semua dan selalu unik. Dan pastinya di setiap mv maupun adsurb video mereka, selalu menunjukkan kedekatan dan chemistry antarmember. Di sini juga ada scene adsurb, yaitu saat Min Suga sedang menyikat gigi, di sebelahnya Hopie ikutan pose lagi sikat gigi tapi sikatnya itu pake jari telunjuknya dia. LOL…

Well, yuk cek lagi mv MV Spring Day.




Mencari Jati Diri (From Novel ‘Petir’ Karya Dee Lestari)

First of all, I’d like to introduce you about novel that I already mention on tittle of this article.
Novel Petir karya Dewi Dee Lestari, yaitu novel ketiga dari seri novel Supernova, setelah seri pertama (KPBJ) dan seri kedua (Akar). Novel Petir menceritakan kronologi seseorang dalam menemukan jati diri, yang intinya menemukan dan mencari jati diri itu:

Come from Emptiness
Ia adalah seseorang yang jiwanya terasa hampa, polos (belum mengetahui banyak hal) dan belum mengalami segala dimensi kehidupan. Ia bisa berasal dari hanya mengenal hal yang baik-baik saja, atau hanya mengenal hal yang buruk-buruk saja. Atau tidak mengenal dua-duanya, ia sekadar menyaksikan dan tidak mengalami sendiri. Hingga suatu saat ia penasaran dengan hal lain yang belum pernah ia alami, atau ia terpaksa menjalani hal lain yang belum pernah ia sentuh.

Dalam novel Petir, Elektra kecil diceritakan sebagai si bungsu pemalas yang jarang punya aksi. Bagi Elektra, hidup adalah duduk di bangku bioskop yang gelap menontoni kakaknya yang hiperaktif. Elektra pun harus memasuki era baru yang serba asing sejak ayahnya meninggal. Bahkan dunia tak lagi aman bagi Elektra yang tidak tahu apa-apa, ia dituntut mandiri (Dee, 2003).

Enjoying Proccess
Dalam Novel Petir, tentu saja Elektra yang tidak tahu apa-apa tentang hidup dan dipaksa untuk mandiri. Elektra hidup, tapi jiwanya mati karena tidak memiliki misi. Dan yang paling mengena untukku adalah, Elektra belum bekerja (menganggur) selama lima tahun sejak lulus menjadi sarjana ekonomi. She just enjoy proccess and just flow on it. 

Menikmati proses bukan berarti tidak melakukan aktivitas, Elektra needs activity to kill the time. Sejak ayahnya meninggal, Elektra berusaha mempertahankan bangunan Toko Elektronik Kuno milik ayahnya yang tidak mengalami perkembangan. Padahal banyak pebisnis yang sering mengubungi Elektra untuk menyewa bangunan atau mengajaknya menjadi partner bisnis. Ia juga tidak bermaksud melanjutkan usaha pertokoan itu. Awalnya Elektra hanya membiarkan begitu saja dan sedikit mengecek administrasi toko. Ia hanya sedikit merenovasi dan membersihkan isi bangunan yang juga menjadi tempat tinggalnya. Hingga tanpa ia bayangkan ia menjadi korban keisengan surat panggilan kerja yang mengatasnamakan Sekolah Tinggi Ilmu Gaib Nasional (lol :-D), melakukan meditasi bersama pemilik toko obat, dan menjadi Elektra yang gila internet hingga menjadi pelanggan warnet kemudian jatuh sakit, dan yang akhirnya Elektra membuka warnet sendiri di rumahnya.

Finally She Knows
Semua proses yang telah dilalui, Elektra menjadi semakin berpengalaman dan memiliki relasi dengan orang lain. Dan dari pengalaman itu Elektra menjadi tahu cara menyikapi suatu permasalahan dan tahu apa yang ia inginkan.

Setelah Ekektra menjalani bisnis warnet bersama rekan-rekannya, ia baru menyadari terdapat potensi dalam dirinya yang dapat mengalirkan energi listrik. Sejak saat itu ia berinisiatif membuka klinik pengobatan alternatif. Itulah jati diri Elektra, menjadi perantara sebagai penyembuh.

Kalau dalam istilah bahasa inggris Life Must Go On itu benar. Kehidupan selalu berjalan jadi kita harus menikmati setiap proses yang ada, seperti yang Dee bilang juga, bahwa: “Ternyata hidup tidak mmebiarkan satu orang pun lolos untuk cuma jad penonton. Semua harus mencicipi ombak.”

Cari Blog Ini