Menurut
KBBI elektronik, Buruh adalah orang yang bekerja untuk orang lain dengan
mendapat upah. Atau dengan kata lain, buruh adalah seorang pekerja (worker).
Mungkin
sebagian orang beranggapan bahwa kata buruh berarti seorang pekerja dengan
pekerjaan kasar atau pekerjaan rendahan. Namun jika ditinjau dari pengertian
buruh sendiri, buruh dapat diartikan secara lebih luas. Semua orang yang
bekerja untuk mendapat upah berarti buruh, termasuk juga pegawai negeri maupun
pegawai swasta, baik yang berada di posisi top level, middle level, maupun low
level.
Bekerja
untuk orang lain atau bekerja di bawah tekanan orang lain bukanlah hal yang
mudah. Mereka memiliki tanggung jawab terhadap semua tugas yang terkait dengan
peran dalam bidang kerja masing-masing. Mereka berusaha menjalankan perintah,
mematuhi peraturan dan menerima tekanan kerja. Tak jarang dari mereka yang
sudah bekerja dengan baik tapi tidak mendapat apresiasi. Tak jarang dari mereka
yang bekerja dengan jam kerja tinggi tapi mendapat gaji kecil. Dan tak jarang
pula dari mereka yang memiliki kesetiaan pada instansi tapi berujung pada
ketidakadilan, seperti PHK.
Pihak
atasan kadang tak berdaya ketika keadaan perusahaan sedang lemah. Tak ada
pilihan lain selain melakukan PHK terhadap sebagian karyawan. Masih mending
ketika mereka mendapat upah terakhir dari perusahaan. Tapi bagaimana jika
mereka tidak mendapat upah terakhir? Melakukan demonstrasi? Mereka yang
merupakan karyawan dari level bawah yang tidak mempunyai pihak pembela pastinya
akan kalah juga. Mereka pasti juga tak punya daya ketika keadaan membuat mereka
lagi-lagi harus menerima.
Bagaimana
dengan orang-orang yang bekerja di jajaran pemerintahan? Jajaran orang-orang
yang mempunyai kekuasaan dan wewenang, yang katanya bekerja untuk rakyat?
Akankah mereka menjadi pihak pembela yang kuat? Nyatanya, lihatlah mereka yang
melakukan demonstrasi di depan gedung istana negara Mereka memprotes kebijakan
upah minimum kerja. Mereka berharap ada seseorang di dalam gedung istana akan
memikirkan nasib para kaum buruh.
Apa
yang akan kaum buruh lakukan selanjutnya? Tentu saja mereka akan tetap
berjuang, bekerja, dan mencari uaph. Terus begitu seperti roda yang berputar. Kerasnya
hidup membuat mereka terus berjuang mencari upah. Banting tulang, peras
keringat pun mereka lakukan, tak peduli sampai darah mengalir dan air mata
berderai. Intinya mereka berusaha menggebuk kerasnya hidup. Seperti halnya buku
A. Fuadi yang berjudul ‘Hidup itu Keras, maka Gebuglah!’. Artinya mereka harus
tetap menghadapi segala cobaan hidup. Ya. Karena ini adalah hidup. Mereka harus
tetap berjalan mengikuti arus kehidupan. Makanya perjuangan itu tiada ujungnya.
Ujung perjuangan adalah kematian, yang mana kehidupan fana telah berhenti.
Selamat
hari buruh internasional, guys… Dan kau para Freshgraduate, selamat datang di
dunia buruh J
0 komentar:
Posting Komentar