Perjuangan Tiada Berujung (Hari Buruh Internasional 1 Mei 2017)

Menurut KBBI elektronik, Buruh adalah orang yang bekerja untuk orang lain dengan mendapat upah. Atau dengan kata lain, buruh adalah seorang pekerja (worker).

Mungkin sebagian orang beranggapan bahwa kata buruh berarti seorang pekerja dengan pekerjaan kasar atau pekerjaan rendahan. Namun jika ditinjau dari pengertian buruh sendiri, buruh dapat diartikan secara lebih luas. Semua orang yang bekerja untuk mendapat upah berarti buruh, termasuk juga pegawai negeri maupun pegawai swasta, baik yang berada di posisi top level, middle level, maupun low level.

Bekerja untuk orang lain atau bekerja di bawah tekanan orang lain bukanlah hal yang mudah. Mereka memiliki tanggung jawab terhadap semua tugas yang terkait dengan peran dalam bidang kerja masing-masing. Mereka berusaha menjalankan perintah, mematuhi peraturan dan menerima tekanan kerja. Tak jarang dari mereka yang sudah bekerja dengan baik tapi tidak mendapat apresiasi. Tak jarang dari mereka yang bekerja dengan jam kerja tinggi tapi mendapat gaji kecil. Dan tak jarang pula dari mereka yang memiliki kesetiaan pada instansi tapi berujung pada ketidakadilan, seperti PHK.
Pihak atasan kadang tak berdaya ketika keadaan perusahaan sedang lemah. Tak ada pilihan lain selain melakukan PHK terhadap sebagian karyawan. Masih mending ketika mereka mendapat upah terakhir dari perusahaan. Tapi bagaimana jika mereka tidak mendapat upah terakhir? Melakukan demonstrasi? Mereka yang merupakan karyawan dari level bawah yang tidak mempunyai pihak pembela pastinya akan kalah juga. Mereka pasti juga tak punya daya ketika keadaan membuat mereka lagi-lagi harus menerima.

Bagaimana dengan orang-orang yang bekerja di jajaran pemerintahan? Jajaran orang-orang yang mempunyai kekuasaan dan wewenang, yang katanya bekerja untuk rakyat? Akankah mereka menjadi pihak pembela yang kuat? Nyatanya, lihatlah mereka yang melakukan demonstrasi di depan gedung istana negara Mereka memprotes kebijakan upah minimum kerja. Mereka berharap ada seseorang di dalam gedung istana akan memikirkan nasib para kaum buruh.

Apa yang akan kaum buruh lakukan selanjutnya? Tentu saja mereka akan tetap berjuang, bekerja, dan mencari uaph. Terus begitu seperti roda yang berputar. Kerasnya hidup membuat mereka terus berjuang mencari upah. Banting tulang, peras keringat pun mereka lakukan, tak peduli sampai darah mengalir dan air mata berderai. Intinya mereka berusaha menggebuk kerasnya hidup. Seperti halnya buku A. Fuadi yang berjudul ‘Hidup itu Keras, maka Gebuglah!’. Artinya mereka harus tetap menghadapi segala cobaan hidup. Ya. Karena ini adalah hidup. Mereka harus tetap berjalan mengikuti arus kehidupan. Makanya perjuangan itu tiada ujungnya. Ujung perjuangan adalah kematian, yang mana kehidupan fana telah berhenti.

Selamat hari buruh internasional, guys… Dan kau para Freshgraduate, selamat datang di dunia buruh J


0 komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini