Sejak kau pergi hati ini menjadi sendiri lagi
Kabar
yang selalu kau kirimkan pun sudah tiada lagi
Ponsel
yang biasanya berdering karena sms-mu kini telah membisu
Percakapan
yang setiap harinya berlanjut detik ini mulai terhenti
Bahkan
bunga yang pernah kau berikan padaku pun mulai layu dan mengering
Foto
bersama di moment-moment indah pun telah ku hapus dan sirna dari komputer
Mengapa
tidak?
Waktu
itu aku sangat kesal dan emosiku tingkat tinggi
Yang
kulakukan hanyalah marah-marah dengan update
status di media sosial
Aku
sadar bahwa aku telah kehilanganmu sejak itu
Saat
itu kau datang padaku dan bilang bahwa kita harus berpisah
Kata-kata
yang kau ucapkan memang manis, tapi aku tahu maksud kamu
Akhirnya
aku pun menerima semua keputusanmu meskipun aku tau aku akan sendiri lagi
Sejak
itu hari-hariku menjadi kurang berwarna, bisa dibilang hanya hitam putih
Sedangkan
saat bersamamu semuanya terasa bagai pelangi
Merah,
jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu
Entah
mengapa aku terus saja berharap kau masih peduli padaku
Mau
mengirimkan pesan dan menanyakan kabarku
Tapi
apa mungkin?
Aku
kan hanya seorang mantan yang mungkin telah dilupakan
Ketika
ponsel berdering aku berharap itu dari kamu
Setelah
pesan dibuka ternyata dari teman atau operator
Saat
itu pula aku berpikir mungkin kau sedang asik dengan orang yang telah
menggantikanku
Bahkan
aku bertaruh bahwa orang itu pasti cantik dan lebih segalanya dari aku
Mungkin
kau lebih bahagia bersamanya daripada bersamaku
Akhirnya
rasa minder pun mulai menyerangku
Andai
kau tahu bahwa aku ini tidak baik-baik saja
Tapi,
ya sudahlah
Karena
memang sudah
Kini
biarkan aku belajar mengikhlaskan semua yang terjadi
Biarkan
aku menikmati kesendirianku tanpa ada hadirmu
Jika
orang bijak berkata “Usia tua itu belum tentu membuat seseorang dewasa”
Maka
biarkan aku belajar mendewasakan diri
Terimakasih
untuk semua pelajaran yang sudah kamu berikan di November lalu
0 komentar:
Posting Komentar