Tidak terasa Monica pun meneteskan air
mata karena terlalu larut pada cerita itu. Setelah beberapa saat dia baru sadar
bahwa dirinya harus pergi ke sekolah. Monica pun langsung panik karena 15 menit
lagi akan terlambat. Dan dengan sihir dari malaikat Joana, Monica pun langsung
berubah mengenakan seragam sekolah, serta pintu kamar yang sudah terbuka.
Hari-hari Monica pun terasa lebih
menyenangkan sejak ada Malaikat Joana di sisinya. Apalagi melakukan hal gila
seperti kabur dari hukuman mama, mengerjai pelatih piano yang dikirim mama,
sampai pada membuat mama gagal mendaftarkan Monica ke kontes lomba lagi. Dan
semua itu membuat Monica bisa tertawa lepas tanpa ada tekanan yang biasanya
menyelimuti hatinya.
Masalah hati pun Monica masih
menyembunyikan dari orang yang dia sukai sejak lama. Dia merupakan cowok paling
popular di sekolahnya. Banyak cewek di sekolahnya yang berkali-kali menyatakan
cinta padanya, namun selalu saja ditolak. Monica berusaha untuk tau diri saja
sehingga dia tidak pernah sekalipun membicarakan tentang hati di depannya. Monica
masih bersyukur bahwa dia satu kelas dengan Josh, cowok popular dan
multitalenta itu.
Suatu hari Malaikat Joana mendapati
Monica sedang mengintip Josh yang sedang bermain piano dari balik jendela ruang
musik. Monica hanya tersenyum sendiri dan menikmati harmoni yang sedang
dimainkan Josh.
Josh,
aku akan melihatmu lagi di prom night nanti.
Kata Monica dalam hati.
“Mengapa kamu tidak mencoba berduet
dengannya?” Bisik Malaikat Joana tepat di telinga Monica.
Monica kaget dan langsung membalikkan
badannya. “Duet? No, thanks” jawab
Monica cuek.
“Why
not, Monica? Dia tampan, popular, dan multitalen. Dan kamu pantas
mendapatkannya.” Kata malaikat Joana dengan penuh keyakinan bahwa Monica akan
setuju dengan perkataannya. Malaikat Joana pun tersenyum dengan sangat bangga
pada Monica.
Monica terdiam sambil memandangi flawless face Malaikat Joana. Tak lama
kemudian Monica membalas senyum Malaikat Joana yang dari tadi masih terpasang
lebar.
“Malaikat Joana, berduet denganmu saja
sudah cukup untukku. Ya, kamu kan lebih tampan dari Josh” Jelas Monica sambil
berlalu meninggalkan malaikat Joana.
“Hmm… Sepertinya Monica kecil mencoba
membohongi dirinya sendiri” gumam
Malaikat Joana.
Sebenarnya Monica hanya berusaha
mengalihkan pembicaraan, dan jauh di dalam hatinya Monica masih berharap akan
melihat Josh nanti malam. Meskipun begitu Monica tidak pernah mempunyai ambisi seperti
gadis lain untuk bisa berduet dengan Josh. Itu semua seirama dengan hidup
Monica yang tidak pernah berambisi untuk mendalami alat musik piano. Tapi
sayangnya Josh yang Monica harapkan itu sangat handal dalam memainkan piano. (Bersambung)
0 komentar:
Posting Komentar